Lanjut lagi masih tentang Ciri-ciri
Anak Tunagrahita
2. Anak
Tunagrahita Sedang
Kemampuan
belajar anak tunagrahita pada taraf ini paling tinggi setaraf dengan anak
normal usia 7 sampai 8 tahun, dengan IQ antara 30 – 50. Mereka mempunyai
kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan diri, dan penyesuaian sosial.
Kemampuannya sangat terbatas untuk mendapat pendidikan secara
akademik. Tidak jauh berbeda dengan anak tunagrahita ringan. Anak
tunagrahita sedang pun mampu diajak berkomunikasi. Namun, mereka tidak begitu
mahir dalam menulis, membaca, dan berhitung. Tetapi, ketika mereka ditanya
tentang nama dan alamat rumahnya akan dengan jelas dijawab. Dapat bekerja di
lapangan namun tetap dengan pengawasan. Begitu pula dengan perlindungan diri
dari bahaya. Perhatian dan pengawasan dibutuhkan untuk perkembangan mental dan
sosial anak tunagrahita sedang. Mereka hampir tidak bisa mempelajari pelajaran
di Sekolah. Pada umumnya belajar secara membeo. Perkembangan bahasanya lebih
terbatas daripada anak tunagrahita ringan. Mereka hampir selalu bergantung pada
perlindungan orang lain, tetapi masih dapat membedakan bahaya dan yang bukan
bahaya. Masih mempunyai potensi untuk belajar memelihara dan menyesuaikan diri
terhadap lingkungan, dan dapat mempelajari beberapa pekerjaan yang mampu
menghasilkan uang.
3.
Anak tunagrahita berat
Kemampuan belajarnya setaraf
anak normal usia 3 – 4 tahun, dengan IQ 30 ke bawah. Tentu saja hal itu harus
dibarengi dengan pemberian latihan yang terus menerus dan khusus. Anak dapat
dilatih tentang dasar –dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang
bersifat komunikatif. Anak tunagrahita berat disebut juga idiot, karena
dalam kegiatan sehari-hari mereka membutuhkan pengawasan, perhatian, bahkan
pelayanan yang maksimal. Mereka tidak dapat mengurus dirinya sendiri apalagi
berlindung dari bahaya. Asumsi anak tunagrahita sama dengan anak Idiot tepat digunakan jika anak
tunagrahita yang dimaksud tergolong dalam tungrahita berat. Anak tunagrahita
berat dan sangat berat sepanjang hidupnya akan selalu tergantung pada
pertolongan dan bantuan orang lain. Mereka tidak dapat memelihara diri sendiri
(makan, berpakaian, ke WC dan sebagainya harus dibantu). Pada umumnya mereka
tidak dapat membedakan mana yang berbahaya dan yang tidak berbahaya. Tidak
mungkin berpartisipasi dengan lingkungan di sekitarnya, dan jika sedang berbicara
maka kata-kata dan ucapannya sangat sederhana.
Ciri-ciri yang ketiga adalah dari segi Sosial
dan Emosi. Anak tunagrahita cenderung
Ø
Bergaul dengan anak yang lebih muda.
Ø
Suka menyendiri
Ø
Mudah dipengaruhi
Ø
Kurang dinamis
Ø
Kurang pertimbangan/kontrol diri
Ø
Kurang konsentrasi
Ø
Mudah dipengaruhi
Ø
Tidak dapat memimpin dirinya maupun orang lain.
Dengan sedikit penjelasan
tentang anak tunagrahita diatas, semoga pembaca yang masih menganggap semua
anak tunagrahita itu anak idiot dan
tidak memiliki kemampuan apa-apa tidak lagi berpikiran semacam itu. Setelah
mengetahui hal ini pula kiranya dapat disosialisasikan kepada siapa saja yang
masih belum tahu. Anak luar biasa hanya sdikit berbeda dari anak normal. Namun
sesungguhnya dibalik “keluarbiasaannya” mereka benar-benar luar biasa.
Kepercayaan ialah hal yang sangat dibutuhkan dan menjadi bagian yang sangat
berharga. Jangan pernah memandang sebelah mata akan apa yang hanya terlihat
dari luarnya saja.
OK guys,,,,semoga ini bisa bermanfaat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar